Majas adalah salah satu materi yang sering kita temui dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Jenis majas sendiri tidak hanya satu, melainkan ada banyak jenisnya. Namun pada artikel kali ini kami akan memberikan ulasan mengenai majas asosiasi. Seperti apa sih majas asosiasi itu? Berikut penjelasannya.
Pengertian Majas Asosiasi
Majas asosiasi adalah gaya bahasa yang membandingkan dua hal berbeda, namun dianggap sama. Tujuan penggunaan majas ini adalah untuk memberikan kesan kepada pembaca maupun pendengar.
Majas asosiasi biasanya ditandai oleh penggunaan kata ibarat, seperti, bagaikan, laksana, bak, dan lain sebagainya.
Majas ini termasuk jenis majas perbandingan, sama seperti majas metafora.
Contoh Majas Asosiasi
Berikut ini beberapa contoh majas asosiasi yang mungkin bisa membuat kamu menjadi lebih paham.
1. Rambut ikal Puspa bagaikanombak yang menari-naridi lautan.
Penjelasan : Kalimat diatas membandingkan bentuk rambut Puspa dengan ombak yang menari-nari di lautan. Kedua hal sangat berbeda, baik dari jenis, sifat maupun karakteristik benda. Namun pada kalimat diatas terdapat kesamaan bentuk antara rambut Puspa dengan ombak. Sehingga rambut ikal Puspa dapat diimajinasikan seperti bentuk ombak yang menari-nari di lautan.
2. Wajah Nia bersinar bagaikan bulanpurnama.
Penjelasan : Kalimat diatas menggambarkan bahwa NIa memiliki wajah bersinar seperti bulan purnama.
3. Semangatnya begitu membara seperti kobaran api.
Penjelasan : Kalimat diatas menjelaskan bahwa seseorang memiliki semangat yang membara mirip seperti kobaran api.
4. Mata Nita bulat seperti bola pimpong.
Penjelasan : Kalimat diatas menggambarkan bahwa Nita memiliki bentuk mata yang bulat seperti bola pimpong.
5. Valen berlari sangat kencang seperti cheetah.
Penjelasan : Kalimat diatas mengimajinasikan bahwa Valen memiliki kecepatan berlari seperti seekor cheetah. Diimajinasikan demikian karena cheetah mempunyai kecepatan yang sangat kencang.
Contoh Majas Asosiasi Lainnya
Kamu dan aku ibarat langit dan bumi.
Pelukan ibu seperti hangatnya matahari.
Defa berlari laksana pesawat jet.
Sekarang badanmu seperti gitar spanyol.
Otaknya cerdas sekali seperti google.
Cara menghitungnya cepat sekali seperti kalkulator.
Rambutnya halus bak kain sutra.
Kata-katanya sangat menyakitkan seperti pisau belati.
Kulitnya kuning bersinar seperti mentari.
Mencari orang hilang di Jakarta ibarat mencari jarum ditumpukan jerami.
Kata-katanya pedas seperti cabai rawit.
Hidup tanpa ujian ibarat masakan tanpa garam.
Ronaldo ingin sekali melanjutkan kuliah, tekadnya sudah seperti bara api.
Vano dan Vino bak pinang dibelah dua.
Langkah kakinya laksana gajah berlari.
Matanya indah seperti bintang-bintang dilangit.
Smartphone bagi anak remaja sekarang ibarat lauk pauk dalam makanan.
Niat tanpa action ibarat sayur tanpa garam.
Suaranya seperti kaset kusut.
Saat bertemu langsung, ia seperti kerupuk yang disiram kuah lontong.
Demikian ulasan mengenai majas asosiasi. Semoga bermanfaat.
Di dalam bahasa Jawa sendiri, puisi biasa disebut sebagai geguritan. Di mana puisi satu ini biasa berkembang luas di kalangan masyarakat yang menggunakan bahasa Jawa.
Pada umumnya, geguritan didefinisikan menjadi suatu seni/ sastra puisi yang dituliskan menggunakan bahasa Jawa di mana biasanya dibacakan/ dituturkan dengan menggunakan tembang yang indah.
Geguritan telah eksis sejak Indonesia belum merdeka serta masih berwujud kerajaan.
Untuk geguritan ini pada umumnya adalah karya dari para pujangga guna menyindir raja maupun kolonialis yang pada saat itu tengah berkuasa.
Pada mulanya, geguritan hanya bisa diciptakan oleh para pujangga sebab mempunyai beberapa aturan tertentu yang harus dipatuhi.
Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, geguritan bisa dibuat oleh siapa saja dengan menggunakan beragam referensi.
Ketika kalian hendak menciptakan suatu geguritan, nantinya kalian akan memakai kata yang bermajas serta sastra Jawa yang sangat diperhatikan.
Hal tersebut bertujuan agar para pembaca maupun pendengar geguritan dapat merasa terpukau dengan kata kata indah.
Nah, berikut ini adalah beberapa contoh geguritan yang dapat kalian pelajari, namun apabila kalian tidak mengetahui artinya, dapat kalian translate bahasa jawa via online ya!
1. Sekolahku
Sekolahanku ….. Panggonan anggonku go golek ilmu Sekolahanku ….. Diwulang marang Bapak – Ibu guru
Sekolahanku ….. Sinau, maca kabeh buku Ing tempat iki Aku diajari supados karo wong tuwaku kudu lewih bekti
Ing panggonan iki Aku diajari karo kanca aja srei Diparingi PR kanggo gladhen Kanggo sangu urip nang tengahing bebrayan
Aku ambek percaya ….. Sanajan abot kudu dilakoni Kabeh mau kanggo kepentingan awaku pribadhi Kareben ngesuk dadi wong kang ajimiguna tumprap bangsa lan nagari
2. Tresna
Tresna iku sepele Tresna iku ya kowe karo aku Tresnamu kaya surya Nanging ya kaya samudra Tresnamu iso nekakake mega Nanging saiki tresnamu merga dahana Awit aku mbok tinggalna Langit keton peteng Ora ana candra apa maneh kartika Atiku embek bawana sing lemahe nela – nela Maruta, kandhakna yen aku isih tresna
3. Jodhoku
Sliramu sing siki lagi tak tresnani Apa iya sliramu? Sing arep ngerteni aku salawase Apa iya sliramu? Sing arep melu ngrasakake bungah lan rekasaku Apa iya sliramu? Sing arep nuntun aku marang dalan kang becik Apa iya sliramu? Sing arep njaga aku salawase Apa ya sliramu? Sing sesuk arep dadi kanca uripku
Dhuh Gusti Paringana pitedah kanggo awakku Apa iya iki jodhoku?
4. Ibu
Ibu anakmu ingkang dak wanti wanti Kang dak kawatirake Kak kok titipake ana pawiyatan luhur iki
Iki anakmu Kang durung iso nyenengke ibu Kang durung iso nyenengke keluarga Kang isih dadi tanggunganmu wahai ibu
Nanging ibu Anakmu iki bakal banggakke ibu Banggakke keluarga kabehan Anakmu rak bakal nyerah ibu
Kanggo nyekel lintang ana langit Kang kadhang ditutup mendhung Kang kadhang mripat wae wis ora bisa weruh Nanging anakmu iki janji ibu
5. Pahlawan Kamardikan
Pahlawan, kang dadi dalan nang kamardikan Awak kang ora wedi kangge kematian Nglelakke nyowomu dadi pondasine kebebasan Kanggo bebaske rakyat saking penindasan
Pahlawan, saking awan bengi lawan maut Ngalawan para musuh kang semrawut Marang kabeh lawan kowe ngajak gelut Ra mikirke awakmu bisa pada benjut Pahlawan, semangatmu ikut wes kaya geni Kang ngobong kabeh pasukan kompeni Ingkang kanggo njaga Negara kang ditresnani Indonesia ingkang merdeka, Indonesia ingkang kita hormati
Ing tanggal pitulas Agustus taun papat lima Kang diimpike dadi nyata Indonesia siki wes merdeka Pahlawan kang perjuangane tan Yaiku para pahlawanku
Di dalam bahasa Indonesia, terdapat berbagai macam jenis kalimat seperti kalimat perintah, kalimat tanya, kalimat tunggal, kalimat majemuk dan masih banyak lagi.
Selain yang sudah disebutkan diatas, ada juga jenis kalimat langsung dan tidak langsung yang akan kita bahas pada artikel kali ini. Seperti apasih bentuk dari kalimat langsung dan tidak langsung itu? Untuk lebih jelasnya, yuk simak ulasannya di bawah ini.
Kalimat Langsung
Kalimat langsung merupakan sebuah kalimat hasil kutipan seseorang yang disampaikan secara langsung tanpa melalui perantara.
Kutipan yang diambil sama persis seperti apa yang dikatakan tanpa adanya penambahan dan pengurangan kata. Artinya, kalimat tersebut dikutip dari percakapan orang lain yang didengar secara langsung, kemudian disampaikan sama persis tanpa adanya perubahan sama sekali.
Ciri-Ciri Kalimat Langsung
Berikut beberapa ciri-ciri dari kalimat langsung :
Adanya tanda petik di awal dan akhir kalimat.
Huruf pertama menggunakan huruf kapital.
Kalimat petikan dan kalimat pengiring dipisahkan dengan tanda baca koma (,).
Kalimat langsung yang berurutan harus menggunakan tanda baca titik dua (:) di bagian awal.
Saat membaca kalimat kutipan, intonasinya sedikit ditekan.
Contoh Kalimat Langsung
Agar kamu lebih memahami tentang kalimat langsung, berikut kami berikan beberapa contohnya yang kami kutip dari bahassemua.com :
“Kamu memang anak yang cerdas.” kata ibu kepada Adit
“Tolong ambilkan buku di atas meja yaa!” Kata Puspa
“Aku sangat lelah hari ini.” Kata ayah kepada ibu setelah pulang kerja.
“Ada berapa korban dalam kasus tersebut?” tanya wartawan kepada polisi.”
“Puspa nanti kita pulang bareng ya?” Kata Joko.
Novi berkata, “Aku akan pergi ke Jogja besok pagi.”
Ibu berkata, “Nanti malam kamu harus belajar!”
Kata ibu, “Jangan pulang larut malam.”
Ayah berkata, “Besok sore kita pergi ke rumah nenek.”
Maya bertanya kepada gurunya, “Apakah ada tugas untuk hari ini?”
Kalimat tidak langsung adalah kebalikan dari kalimat langsung. Jadi, definisi dari kalimat tidak langsung adalah kalimat yang digunakan untuk menyampaikan kembali ucapan orang lain dengan cara tidak langsung atau tidak menggunakan tanda petik.
Kalimat ini bersifat melaporkan kembali ucapan seseorang dengan menggunakan bahasanya sendiri. Kalimat tidak langsung disebut juga sebagai kalimat berita.
Ciri-Ciri Kalimat Tidak Langsung
Berikut adalah ciri-ciri kalimat tidak langsung :
Penulisannya tidak menggunakan tanda petik.
Intonasi yang digunakan datar dan terkesan menurun pada akhir kalimat.
Menggunakan kata hubung seperti supaya, agar, untuk, tentang, dan lain sebagainya.
Adanya perubahan kata ganti orang.
Contoh Kalimat Tidak Langsung
Nah agar kamu juga lebih paham tentang kalimat tidak langsung, perhatikan contoh kalimat tidak langsung dibawah ini :
Novi mengatakan bahwa dia akan main ke rumahku besok pagi.
Ayah menyuruhku untuk membelikan kopi.
Adi mengatakan kepadaku bahwa dia lagi sakit.
Puspa berkata kepadaku bahwa Ulfa hari ini tidak bisa ikut belajar kelompok.
Sindi bertanya kepada Fitri dimana alamat rumahnya.
Vera menanyakan kapan uangnya dikembalikan.
Adik pamit kepada ibu bahwa ia akan pergi mengaji bersama teman-temannya.
Maya minta dibelikan smartphone baru.
Nia mengatakan bahwa dia belum siap menikah tahun ini.
Ibu berkata kepadaku bahwa aku harus rajin belajar agar mendapatkan rangking satu.
Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa kalimat langsung dan tidak langsung memiliki beberapa perbedaan, yaitu :
Kalimat langsung ditulis dengan menggunakan tanda kutip (“). Sedangkan kalimat tidak langsung tidak menggunakannya.
Susunan kalimat pada kalimat langsung tetap dan tidak menjelaskan suatu tugas. Sedangkan pada kalimat tidak langsung menjelaskan suatu tugas dengan keterangan kata seperti bahwa, agar, untuk, supaya dan lain sebagainya.
Kalimat langsung dapat berupa kalimat tanya, kalimat perintah, kalimat seru, atau kalimat berita. Sedangkan kalimat tidak langsung hanya berupa kalimat berita.
Demikian pembahasan mengenai kalimat langsung dan tidak langsung. Semoga bermanfaat.
Banyak forum – forum ilmiah atau hanya sekedar perbincangan di masyarakat membicarakan mengenai perbedaan orde baru dan reformasi. Karena perbedaan tersebut hingga saat ini masih menjadi topik yang cukup menarik untuk dikaji.
Sebenarnya apa sih orde baru dan reformasi serta apa perbedaan di antara keduanya ? Berikut adalah pembahasannya.
Pengertian Orde Baru dan Reformasi
1. Orde Baru
Orde baru merupakan sebutan yang menunjukkan masa peralihan dari pemerintahan orde lama. Orde baru juga sering disebut sebagai era pemeritahan Soeharto.
Orde baru hadir dengan dasar dari UU No. 15 tahun 1969 dan dengan berbagai inovasi yang diharapkan dapat membangun masa depan bangsa untuk menuju yang lebih baik lagi.
Adanya orde baru juga untuk mengoreksi dan membenahi penyimpangan – penyimpangan yang terjadi di masa pemerintahan orde lama.
Banyak prestasi yang dicapai pada masa orde baru terutapa dari segi ekonomi. Namun maraknya KKN di Indonesia yang membuat masyarakat sakit hati dan masa ini menjadi masa peralihan ke masa Reformasi.
Dalam pemerintahan orde baru juga masyarakat sangat terbatas dalam menyampaikan pendapat dan teratas pula ruang gerak dalam pres. Karena orde baru identik dengan peerintahan yang diktator.
TNI ikut serta dalam pemerintahan jadi tingkat keamanan di Indonesia sangatlah tinggi.
2. Reformasi
Reformasi adalah perubahan dari sistem yang sudah ada dan berjalan pada suatu masa. Reformasi merupakan gerakan pembaruan yang muncul dan dilakukan oleh kalangan Gereja Kristen yang ada di Eropa Barat dipimpin oleh Yohanes Calvin, Ulrich Zxingli, Martin Lunther, dan kawan – kawannya.
Munculnya masa reformasi ini karena warga Indonesia sudah tidak puas dengan pemerintahan orde baru. Terutama pada bidang ekonomi yang semakin menurun disebabkan oleh krisis finansial dan tindakan KKN yang hampir menyebar secara menyeluruh di jajaran pemerintah.
Dasar adanya reformasi adalah UU No. 3 tahun 1999. Berbeda dengan masa pemerintahan orde baru, masa pemerintahan reformasi sangatlah bebas dalam menyampaikan pendapat.
Masyarakat dapat menyampaikan pendapatnya baik itu saran maupun kritik kepada pemerintah secara terbuka. Pers juga dapat melakukan liputan serta mempublikasikannya selama memiliki SUrat Ijin Usaha Penerbitan (SUIP).
Perbedaan Orde Baru dan Reformasi
Selain yang sudah dijelaskan di atas masih banyak perbedaan orde baru dan reformasi dalam berbagai bidang. Di tabel bawah ini telah kami rangkumkan beberapa perbedaan di antara keduanya.
Pembeda
Orde Baru
Reformasi
Arti
Orde baru merupakan sebutan yang menunjukkan masa peralihan dari pemerintahan orde lama.Orde baru juga sering disebut sebagai era pemeritahan Soeharto.
Reformasi adalah perubahan dari sistem yang sudah ada dan berjalan pada suatu masa.
Lahir
Masa orde baru berawal dari keberhasilan bangsa Indonesia dalam menumpas G30S/PKI pada tahun 1965.
Reformasi berawal dari berakhirnya masa pemerintahan orde baru.
Tahun
1966 – 1998
1998 – Sekarang
Dasar
UU No. 15 tahun 1969
UU No. 3 tahun 1999
Kebebasan dalam Menyampaikan Pendapat
Terbatas dan teratasnya ruang gerak dalam pres.
Sangat bebas, masyarakat dapat menyampaikan pendapatnya baik itu saran maupun kritik kepada pemerintah secara terbuka.
Politik
1. Dengan didasarkan pada persamaan program maka terjadi pengelompokan dan penyederhanaan partai politik dengan pelaksanaan kepartaiannya.2. Pemilu diikuti oleh 3 partai politik (PDI, PPP, dan Golkar) dan memiliki asas LUBER (Langsung, Umum, Bebas, dan Rahasia).
1. Banyak bermunculan partai politik dengan latar belakang yang berbeda satu sama lain baik dari segi ideologi maupun golongan.2. Pemilu diikuti olegh 48 partai politik dan memiliki asas LUBER JURDIL (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil).
Kekuatan Politik
Pemerintah
Tiap partai politik
Pemilihan Umum
Tidak ada pemilihan presiden dan wakil presiden serta anggota legislatif secara langsung.
Ada pemilihan presiden dan wakil presiden serta anggota legislatif secara langsung.
Pemilihan Umum diselenggarakan oleh
Pemerintah lewat KPU
Pemerintah lewat KPU secara bebas dan mandiri yang diikuti seluruh partai politik dan seluruh peserta yang bertanggung jawab langsung kepada presiden.
Pengawasan Pemilihan Umum
Bawaslu
Bawaslu yang terdiri dari panwaslu, LSM, dan rector UNFREL).
Kekerasan yang terjadi saat Pemilihan Umum
Biasanya kekerasan terjadi akibat pemerintah dan aparat kepada rakyat.
Biasanya kekerasan terjadi antar partai politik dan massa pendukung mereka.
Isu Utama saat Pemilihan Umum
Kekerasan dalam berpolitik.
Politik uang, dimana para partai politik akan memberikan uang kepada rakyat agar rakyat memilihnya.
Jumlah Pemilihan Umum
Hanya 1 kali pemilihan umum.
2 sampai 3 kali pemilihan umum.
Partai Politik yang Menang
Golkar
Demokrat
Legitimasi
Pemerintah memonopoli legitimasi dalam melaksanakan pemilihan umum yang berbeda dengan nilai – nilai pancasila yang mengandung hubungan hak dan kewajiban.
Adanya pembagian legitimasi di tengah – tengah masyarakat saat berlangsungnya pemilihan umum.
Hukum
1. Adanya rekayasa dalam proses peradilan dan muncul ketidakadilan.2. Dalam pembagian kekuasaan tidak sesuai dengan yang tercantum di UUD 1945.
1. Adanya perbaikan atas penyimpangan secara menyeluruh.2. Adanya batasan wewenang kekuasaan antar lembaga Legislatif.3. Adanya peraturan tegas yang mengatur lembaga Eksekutif dan Yudikatif.
Pendidikan
1. Banyak mengukir prestasi dengan program – program yang saat itu berperan besar dalam perkembangan pendidikan.2. Pembangunan lembaga – lembaga pendidikan yang terbatas untuk kalagan tertentu.
Fasilitas pendidikan terbuka sangat luas untuk semua kalangan termasuk etnis Cina.
Ekonomi
1. Kerjasama antar negara berjalan lancar.2. Banyak prestasi yang dicapai bangsa Indonesia khususnya di bidang pertanian.3. Adanya praktik KKN yang merajalela dan menyebabkan kesenjangan ekonomi semakin melebar.
4. Membuat kebijakan – kebijakan yang dapat membuat keluar dari krisis.5. Timbulnya ketimpangan ekonomi yang jauh lebih tinggi.
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai orde lama dan reformasi serta perbedaannya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat. Terima kasih 🙂
Cerpen dan novel adalah sebuah karya tulis fiksi yang memiliki banyak penikmat. Namun apakah kalian tahu apa perbedaan cerpen dan novel ?
Jika kalian belum mengetahuinya maka simaklah artikel ini. Jika kalian sudah tahu tetap simak artikel ini karena artikel ini lebih lengkap dan jelas.
Pengertian Cerpen dan Novel
1. Cerpen
Cerpen disebut juga dengan cerita pendek, dapat berupa prosa atau suatu cerita naratif yang merupakan karya fiksi dengan isi yang sangat padat.
Karena isi cerpen yang sangat padat maka cerpen hanya menampilkan masalah yang sedang dihadapi tokoh dan cara menyelesaikan masalah tersebut saja.
Tema pada cerpen biasanya hanya mengupas masalah yang sederhana dengan alur yang sederhana pula dan dengan ruang gerak yang terbatas atau sempit.
Tema sendiri adalah suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal. Sedangkan alur adalah urutan cerita yang ada di dalam cerpen maupun novel.
Alur dibagi menjadi beberapa macam yaitu :
Alur maju -> alur dengan ceritanya ditulis secara runtut dari awal hingga akhir.
Alur mundur -> alur dengan cerita yang dimulai dengan penyelesaian terlebih dahulu.
Alur campuran -> alur yang merupakan gabungan dari kedua alur tersebut. Dimana cerita diawali dengan klimaks yang kemudian melihat lagi masa lalu atau masa lampau dan diakhiri dengan suatu penyelesaian.
Di dalam cerpen hanya terdapat beberapa tokoh yang akan muncul biasanya antara 4 – 6 tokoh saja dan dengan penokohan yang langsung terarah, singkat, dan jelas atau tidak bertele -tele.
Penokohan sendiri adalah suatu cara yang dilakukan oleh pengarang agar ceritanya dapat tersampaikan melalui para tokoh yang ada di dalam cerita tersebut.
Cerita pada cerpen tidak dapat merubah nasib tokoh pada akhir cerita, karena memang cerpen itu pendek.
Latar cerita pada cerpen meliputi wilayah geografis yang sempit. Di dalam cerpen terdapat latar waktu, latar cerita, dan latar suasana yang tidak dijelaskan secara detail.
Cerpen biasanya terdiri dari satu konflik atau satu permasalahan dengan satu klimaks atau satu puncak cerita pula.
Konflik sendiri adalah masalah yang akan dihadapi tokoh utama. Terdapat dua konflik yang biasa digunakan di dalam cerpen maupun novel yaitu :
Konflik batin -> konflik pribadi yang disebabkan oleh adanya dua atau lebih keinginan yang saling bertentangan dan menguasai diri tokoh tersehut sehingga dapat mempengaruhi sikap, perilaku, dan tindakan tokoh.
Konflik fisik -> konflik yang dapat menimbulkan kekerasan fisik seperti berkelahi.
Biasanya jumlah kata pada cerpen kurang dari 20.000 kata (< 20.000 kata) dan hanya menceritakan kehidupan para tokoh yang cukup penting saja.
2. Novel
Novel adalah salah satu karya fiksi prosa yang umumnya ditulis secara naratif sehingga menghasilkan suatu cerita yang kompleks dan sangat luas.
Karena isi novel yang kompleks dan sangat luas maka novel akan menceritakan kisah hidup seorang tokoh secara rinci lengkap dengan permasalahan yang terjadi serta bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut.
Tema pada novel biasanya mengupas cerita lebih kompleks dan lebih rumit dengan alur yang rumit pula dan dengan ruang gerak yang tidak terbatas atau sangat luas.
Lain halnya dengan cerpen, di dalam novel akan ada lebih banyak tokoh yang muncul yang akan diungkap secara perlahan – lahan pada setiap bagian cerita. Biasanya terdapat belasan tokoh pada novel.
Penokohan pada novel biasanya ada dua cara yaitu :
Langsung -> dimana penulis akan menceritakan secara langsung bagaimana karakter tokoh tersebut dengan kalimat yang jelas.
Tidak langsung -> dimana penulis akan menceritakan dengan menggunakan maksud tersirat yang terlihat dari beberapa sikap tokoh tersebut kepada tokoh lainnya sehingga pembaca dapat menyimpulkan sendiri karakter dari tokoh itu.
Cerita pada novel dapat merubah nasib tokoh pada akhir cerita. Latar cerita pada novel meliputi wilayah geografis yang luas. Di dalam novel terdapat latar waktu, latar cerita, dan latar suasana yang sangat jelas diceritakan secara detail.
Novel biasanya terdiri dari beberapa konflik atau beberapa permasalahan dengan beberapa klimaks atau beberapa puncak cerita pula.
Biasanya jumlah kata pada novel lebih banyak dari cerpen yaitu lebih dari 20.000 kata (> 20.000 kata) dan menceritakan kehidupan para tokoh dengan lebih luas atau banyak.
Semakin banyak tokoh maka semakin banyak pula jumlah kata yang digunakan untuk merangkai kalimat menjadi sebuah cerita yang panjang.
Perbedaan Cerpen dan Novel
Berikut tabel perbedaan cerpen dan novel yang kami dapat dari Yuksinau.id:
Perbedaan Cerpen dan Novel
Pembeda
Cerpen
Novel
Pengertian
Cerpen disebut juga dengan cerita pendek, dapat berupa prosa atau suatu cerita naratif yang merupakan karya fiksi dengan isi yang sangat padat.
Novel adalah salah satu karya fiksi prosa yang umumnya ditulis secara naratif sehingga menghasilkan suatu cerita yang kompleks dan sangat luas.
Tema
Mengupas masalah yang sederhana.
Cerita lebih kompleks dan lebih rumit.
Alur
Alur sederhana dengan ruang gerak yang terbatas atau sempit.
Alur rumit dengan ruang gerak yang tidak terbatas atau sangat luas.
Tokoh
Hanya beberapa tokoh yang muncul.
Lebih banyak tokoh yang muncul.
Penokohan
Langsung terarah, singkat, dan jelas.
Diungkap secara perlahan – lahan pada setiap bagian cerita.
Perubahan Nasib Tokoh
Biasanya nasib tokoh tidak akan mengalami perubahan pada akhir cerita.
Biasanya nasib tokoh akan mengalami perubahan pada akhir cerita.
Latar
Meliputi wilayah geografis yang sempit.
Meliputi wilayah geografis yang luas.
Konflik
Satu konflik atau permasalahan dengan satu klimaks atau puncak cerita.
Beberapa konflik atau permasalahan dengan beberapa klimaks atau puncak cerita juga.
Jumlah Kata
Biasanya lebih sedikit dari 20.000 kata (< 20.000 kata).
Biasanya lebih banyak dari 20.000 kata (> 20.000 kata).
Cerita
Menceritakan kehidupan para tokoh yang cukup penting saja.
Menceritakan kehidupan para tokoh dengan lebih luas atau banyak.
Contoh
Cerpen banyak ditemukan dan dibikin sendiri.
Novel dilan 1990, dilan 1991, dan milea karya pidi baik.Novel bumi, bintang, bulan, matahari, pulang, pergi, hujan karya tere liye.Dan masih banyak lagi contohnya.
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai perbedaan cerpen dan novel beserta dengan penjelasan dan pengertiannya.
Jika anda ingin membuat karya berupa cerpen atau novel kami sarankan agar anda memahami terlebih dahulu struktur dari keduanya. Agar karya anda dapat diterima dan dinikmati oleh masyarakat luas.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat. Terima kasih 🙂
Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan kalimat persuasif? Kalimat ini mungkin sering kamu dengar atau mungkin kamu ucapkan dalam kehidupan sehari-hari, namun kamu tidak menyadarinya. Lalu seperti apasih kalimat persuasif itu? Yuk simak penjelasannya dibawah ini.
Pengertian Kalimat Persuasif
Dilansir dari ninispedia, kalimat persuasif merupakan sebuah kalimat yang digunakan untuk membujuk, mengajak, atau mempengaruhi seseorang melakukan suatu hal. Kalimat ini biasanya mengandung himbauan, ajakan, atau permintaan kepada seseorang. Kalimat ini juga sering digunakan dalam promosi, slogan, brosur dan lain sebagainya.
Mungkin kamu pernah berpikir kalau kalimat persuasif adalah kalimat perintah. Namun sebenarnya berbeda lho. Lalu, dimana perbedaannya?
Perbedaannya terletak pada perintah yang disampaikan. Jika pada kalimat persuasif, perintah yang disampaikan bersifat mengajak dan tidak memintanya secara langsung. Sedangkan pada kalimat perintah disampaikan secara langsung.
Agar kamu lebih paham dimana perbedaannya, perhatikan kalimat dibawah ini :
Buang sampah pada tempatnya !
Buanglah sampah pada tempatnya !
Makan yang teratur !
Makanlah yang teratur !
Kalimat 1 dan 3 merupakan sebuah kalimat perintah yang menyuruh secara langsung. Sedangkan kalimat 2 dan 4 merupakan sebuah kalimat persuasif karena bersifat ajakan secara tidak langsung.
Umumnya kalimat persuasif diikuti dengan kalimat pendukung yang menarik agar pembaca mau mengikuti apa yang disampaikan.
Kalimat tanya adalah kalimat yang diucapkan dengan tujuan agar mendapatkan jawaban, baik itu dalam bentuk informasi, pernyataan, atau penjelasan.
Ciri-ciri yang paling jelas dari kalimat tanya adalah diakhiri dengan tanda tanya.Biasanya kalimat tanya diawali dengan kata apa, siapa, dimana, kapan, mengapa, dan bagaimana.
Ciri-ciri lainnya adalah disertai dengan imbuhan -kah atau kan. Contoh : apakah, siapakah, iya kan.
Ada 5 jenis kalimat tanya, yaitu kalimat tanya biasa, konfirmasi, retoris, dan kalimat tanya tersamar.
1. Kalimat Tanya Biasa
Kalimat tanya biasa digunakan untuk mendapatkan informasi dari mengenai suatu objek. Kata tanya yang digunakan adalah apa, siapa, dimana, kapan, mengapa, dan bagaimana.
Contoh Kalimat Tanya Biasa :
Apa yang sedang kamu lakukan?
Siapa yang berani mengerjakan soal matematika ini?
Kapan kau akan pergi ke Jogja?
Dimana alamat rumah Puspa?
Mengapa kamu berangkat kerja terlambat?
Bagaimana kamu harus melupakan dia?
2. Kalimat Tanya Konfirmasi
Kalimat tanya konfirmasi digunakan untuk mengklarifikasi atau mengecek kebenaran.
Contoh :
Apakah kau yang memasak makanan itu?
Apakah Bagus sudah pulang dari Cikarang?
Bukankah kau yang meminta semua minuman ini?
Kapankah kakak pulang dari Jakarta?
Kamu akan berangkat kerja, kan?
3. Kalimat Tanya Tersamar
Kalimat tanya tersamar yaitu kalimat tanya yang diutarakan secara tidak langsung.
Contoh :
Sudikah Anda menolongku sekali lagi? (Tujuan memohon)
Dapatkah kau menemaniku menghadap kepala sekolah? (Tujuan mengajak)
Bisakah kamu kembali lagi ke kantor? (Tujuan meminta)
Apakah saya terlihat berbohong? (Tujuan meyakinkan)
4. Kalimat Tanya Retoris
Kalimat tanya retoris yaitu kalimat tanya yang tidak membutuhkan jawaban.
Contoh :
Apakah kamu tidak dapat pergi sekarang?
Bukankah kesombongan akan membuat kita celaka?
Bukankah kamu bekerja di perusahaan terkenal?
Apakah hatimu sudah mengeras?
Tidakkah kamu tersentuh melihat tangisannya?
Contoh Kalimat Tanya
Berikut beberapa contoh kalimat tanya lainnya :
Apa yang kau rasakan ketika ayahmu pergi?
Apakah hari ini kau ada acara?
Apakah kamu seorang suster?
Apakah Sindi akan menikah lagi?
Siapa yang menjahit bendera merah putih pertama kali?
Siapa presiden RI yang pertama?
Siapakah guru matematikamu?
Siapa ketua osis di SMP Negeri 1 Pekuncen?
Siapakah orang yang selalu menemanimu selama ini?
Dimana tempat tinggalmu sekarang?
Dimana alamat rumahmu?
Dimana tempat terindah di Jogja?
Kamu sangat menyukai mangga, iya kan?
Kapan kita bisa pulang?
Kapan kita bisa ketemu kembali?
Kapan kamu berangkat kerja?
Mengapa semua ini bisa terjadi?
Mengapa selalu rakyat kecil yang disalahkan?
Bagaimana cara menurunkan berat badan?
Bagaimana proses terjadinya fotosintesis?
Apakah kamu tidak ingin ikut bersama kami?
Apakah ayahmu seorang pelaut?
Maukah kau menerimaku sebagai kekasihmu?
Bukankah Sinta yang mengajarkan semua pekerjaan ini?
Demikian ulasan mengenai kalimat tanya. Semoga bermanfaat.
Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang 2 jenis tumbuhan, yaitu tumbuhan dikotil dan monokotil. Kedua jenis tumbuhan ini termasuk jenis tumbuhan berbiji tertutup. Untuk lebih jelasnya, yuk simak ulasan di bawah ini.
Pengertian Tumbuhan Dikotil
Tumbuhan dikotil sering disebut juga tumbuhan biji berkeping. Pengertian tumbuhan dikotil sendiri adalah tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang sama, yaitu memiliki sepasang daun lembaga (kotiledon).
Ciri-Ciri Tumbuhan Dikotil
Tumbuhan dikotil memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut :
Biji berkeping dua.
Tidak memiliki pelindung ujung akar (koleoriza)
Tidak memiliki pelindung ujung batang (koleoptil)
Batang bercabang dengan ruas yang tidak teratur.
Memiliki akar berbentuk tunggang dengan akar utama lebih besar dari akar sekunder.
Akar dan batang berkambium. Karena salah satu fungsi akar pada tumbuhan dikotil adalah untuk menyimpan air.
Berdaun majemuk atau tunggal, dengan pola cenderung menyirip atau menjari.
Jumlah mahkota bunga, benang sari, dan kelopak bunga umumnya berkelipatan empat atau lima.
Daunnya bertulang dan melengkung/sejajar.
Bagian kaliptrogen tidak terdapat tudung akar.
Contoh Tumbuhan Dikotil
Berikut beberapa contoh tumbuhan dikotil :
Kapas
Tomat
Singkong
Bunga Dahlia
Jambu Air
Putri Malu
Cabai
Jarak
Karet
Puring
Petai
Flamboyan
Kedelai
Kacang tanah
Terong
Jeruk manis
Jeruk Bali
Kembang sepatu
Kapas
Cengkih
Jambu biji
Jambu monyet
Jamblang
Bunga matahari
Bunga krisan
Pengertian Tumbuhan Monokotil
Tumbuhan monokotil adalah tumbuhan biji berkeping satu atau tunggal. Tumbuhan monokotil memiliki ciri-ciri yang khas yaitu bijinya tunggal atau hanya memiliki satu daun lembaga. Tulang daun sejajar dan memiliki bentuk pita. Daun berseling dan berakar serabut. Tumbuhan monokotil dapat umumnya memiliki banyak manfaat untuk manusia seperti padi, kunyit, pisang, jahe dan lain-lain.
Ciri-Ciri Tumbuhan Monokotil
Berikut beberapa ciri-ciri tumbuhan monokotil :
Biji berkeping satu atau tunggal.
Akar berbentuk serabut.
Batang beruas.
Memiliki batang yang tidak bercabang.
Batang dan akar tidak bisa tumbuh membesar.
Tidak terdapat kambium pada batang dan akar.
Tulang daun sejajar, melengkung dan membentuk pita.
Bagian bunga tersusun atas benang sari, mahkota bunga, dan kelopak bunga dengan jumlah 3 atau kelipatan dari 3.
Memiliki tudung akar atau kaliptra.
Contoh Tumbuhan Monokotil
Berikut ini beberapa contoh tumbuhan monokotil :
Padi
Jagung
Kunyit
Jahe
Tebu
Pisang
Bambu
Rumput
Gandum
Kelapa
Rotan
Kelapa sawit
Aren
Salak
Lengkuas
Nanas
Pisang ambon
Pisang kipas
Pisang hias
Anggrek Bulan
Anggrek macan
Nah itulah ulasan ringkas mengenai tumbuhan dikotil dan monokotil. Semoga bermanfaat.