Sebelum dikenal sebagai salah satu produsen motor matic dan motor sport unggulan saat ini, Yamaha Indonesia juga merupakan salah satu http://survivalschool.us/ produsen motor 2 tak yang bersaing ketat memperebutkan ceruk pasar otomotif di Indonesia dengan pabrikan asal Jepang lainnya seperti Suzuki, Honda dan Kawasaki.
Di bawah ini adalah daftar dari motor 2 tak Yamaha http://puntoazulrestaurante.com/ yang pernah populer di Indonesia, sebelum digantikan oleh generasi motor 4-tak.
10 Motor 2 Tak Yamaha yang Pernah Eksis di Indonesia
Yamaha L2 Series
Jika kamu penasaran motor pertama Yamaha untuk Pasar Indonesia, maka Yamaha L2 Series lah jawabannya. Motor ini merupakan motor 2 tak sekaligus http://wifisafe.com/ motor sport pertama Yamaha yang diluncurkan di Indonesia, naked bike ini masuk ke tanah air pada 1976 lalu dan didatangkan langsung secara CBU dari Jepang.
Menggotong mesin 2 tak berkapasitas 97 cc dengan konstruksi diameter x langkah 52 mm x 45,6 mm serta rasio kompres 7,2:1. Selain itu, Yamaha L2 telah menggunakan sistem oli samping yang terpisah dari tangki bahan bakar.
Mesin motor ini mampu menyemburkan tenaga maksimal sebesar 9,7 dK pada 7.500 rpm dan torsi maksimum 9,3 Nm pada 6.500 rpm. Di atas kertas, Yamaha L2 diklaim mampu mencapai top speed hingga 100 km/jam. Luar biasa bukan untuk jaman itu?
Yamaha L2 series hadir dalam tiga generasi. Generasi pertama L2 hadir pertama kali 1976, motor ini mengusung mesin 2 tak dengan transmisi tiga percepatan. Selanjutnya, awal tahun 1980, Yamaha meluncurkan Yamaha L2G yang merupakan versi facelift dari generasi pertama. Yamaha L2G telah menggunakan sistem pengapian platina dan transmisi 4 percepatan.
Kemudian pada 1984 melakukan pembaharuan http://ideasqueayudan.com/ dengan nama Yamaha L2 Super, pada varian ini Yamaha telah menyematkan pengapian CDI dan menggunakan headlamp dengan design kotak.
Yamaha RX Series
Setelah L2 Series, Yamaha meneruskan varian motor sport dengan menelurkan varian RX Series, dengan RX 125 Twin yang masuk pada tahun 1976 terus selanjutnya hingga varian RX King yang melegenda dengan gelar Raja Jalanan.
Secara tampilan, motor-motor RX Series tidak begitu banyak mengalami perubahan, singkatnya dari awalnya sudah begitu tampilannya.
RX Series dikenal sebagai motor yang praktis, mudah perawatan, sporty hingga fungsionalitasnya. Mengusung mesin 2 tak, RX Series menawarkan performa mesin yang responsif dan akselerasinya yang luar biasa.
Bahkan pada dekade 1990 hingga 2000 awal, motor ini mendapatkan citra negatif sebagai motor penjambret.
Yamaha V Series
Jika Yamaha L2 Series merupakan motor sport pertama Yamaha di Indonesia, maka Yamaha V Series merupakan motor bebek Yamaha pertama.
Yamaha V Series pertama yang masuk ke tanah air adalah Yamah V50 yang menggotong mesin 2 tak berkapasitas 49 cc. Tak lama kemudian, Yamaha meluncurkan edisi facelift yakni Yamaha V50M dan Yamaha V75. baru pada tahun 1978 meluncurkan Yamaha V80 yang mengusung mesin berkapasitas 80 cc.
Sejatinya, konstruksi mesin Yamaha V Series sama. Menggunakan mesin 2 tak satu silinder dengan pengapian Platina, yang kemudian diganti menggunakan CDI ketika Yamaha V80 rilis, kemudian sistem bahan bakar karburator.
Yang membedakan adalah kapasitas mesin, yang mana Yamaha V50 mengusung mesin berkapasitas 49 cc yang mampu mengeluarkan tenaga 4 HP pada 6.000 rpm. Kemudian Yamaha V75 memiliki mesin berkapasitas 73 cc dengan tenaga 6 HP pada 6.500 rpm dan terakhir Yamaha V80 dengan mesin berkapasitas 79 cc yang memiliki tenaga maksimal 6,7 HP pada 7.000 RPM.
Ketiga varian Yamaha V Series ini sama-sama menggunakan transmisi semi otomatis dengan tiga percepatan dan sistem pendingin udara.
Yamaha Alfa Series
Memasuki tahun 1988 hingga 1990an, Yamaha menelurkan seri Yamaha Alfa Series. Mulai dari Yamaha Alfa, Alfa II, Alfa II R, Alfa II Z dan ada pula Yamaha Alfa Champ yang menggunakan stang jepit.
Yamaha Alfa tidak lagi menggunakan basis rangka Yamah V Series, alih-alih Yamaha menggunakan rangka Tubetype yang ditutup body kit plastik yang terlihat sangat modern saat itu. Tak ayal awal 1990an Yamaha Alfa merupakan motor yang jamak ditemui di jalanan.
Yamaha Alfa sendiri mengusung mesin 2 tak dengan satu silinder berkapasitas 105 cc dengan sistem pendingin udara. Kemudian sistem pengereman motor ini menggunakan sistem tromol baik depan maupun belakang.
Yamaha Alfa juga merupakan motor pertama dari Yamaha yang mengusung double starter.
Yamaha Force 1
Setelah generasi Yamaha Alfa, pada 1992 PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) merilis Yamaha Force 1.
Sama seperti halnya Yamaha Alfa, Force 1 memiliki design baru yang lebih stylish, modern dan agresif. Motor ini memiliki bodi motor yang sedikit jungkit pada bagian belakang, serta sudut-sudut yang tajam, menegaskan kesan agresif.
Yamaha Force menggotong mesin 2 tak berkapasitas 110 cc dengan pendingin udara. Mesin motor ini memiliki diameter x langkah 52 mm x 52 mm dengan perbandingan kompresi 7,1:1, dengan konfigurasi tersebut Yamaha Force 1 dapat menyemburkan tenaga maksimum 10,5 PS pada 7.000 RPM dan Torsi Maksimum 1,10 kgm pada 6.500 rpm yang dialirkan melalui transmisi 4 percepatan.
Yamaha Sigma
Yamaha Sigma lahir untuk meneruskan warisan Yamaha Alfa IIR yang sudah usang dan tidak relevan dengan zaman. Meluncur pertama kali di Indonesia pada tahun 1997, Yamaha Alfa memiliki tampilan yang lebih stylish daripada Alfa Series.
Yamaha Sigma masih menggunakan mesin yang sama dengan Yamaha Alfa, yakni mesin 2 tak satu silinder berkapasitas 102 cc dengan pendingin udara, yang membedakannya adalah motor ini telah menggunakan sistem pengereman Cakram pada bagian depan.
Yamaha F1Z Series
Motor 2 Tak Yamaha selanjutnya adalah F1Z Series, saya meyakini bahwa motor ini mengusung kumpulan fitur dan teknologi yang sebelumnya tersemat pada Yamaha Sigma dan Force 1, dan resmi diperkenalkan ke publik pada tahun 1997. Sejatinya F1Z merupakan akronim dari Force 1 Z.
Generasi pertama F1Z hadir dengan kopling otomatis dan telah menggunakan sistem pengereman cakram pada bagian depan. Kemudian, Yamaha merilis F1ZR yang telah mengadopsi tranmisi Full Clutch atau kopling manual.
Puncak popularitas motor ini adalah mulai tahun 2001 hingga 2004. Pada masa itu, sangat lazim kamu temui tim-tim balap yang menggunakan F1ZR sebagai tunggangan mereka. Hal tersebut pula yang meningkatkan penjualan motor ini.
Yamaha meningkatkan design body yang semakin sporty, garis body yang tegas serta body yang meruncing, menegaskan kesan aerodinamis pada motor ini.
Dibekali mesin 2 tak satu silinder berkapasitas 110,4 cc, mesin ini memiliki diameter x langkah 52 mm x 52 mm dengan rasio kompres 7,1:1 dan sistem bahan bakar karburator. Mesin motor ini mampu mengeluarkan tenaga maksimal hingga 11,8 HP pada 7.500 rpm dan torsi maksimal hingg 10,7 Nm pada 6500 RPM.
Motor ini merupakan motor pertama milik Yamaha yang mengusung teknologi Yamaha Performance Cooling System (YPCS), teknologi ini ditempatkan pada blok mesin bagian kirim yang berguna untuk menyedot udara panas dari mesin.
Yamaha TZM
Yamaha TZM merupakan motor sport full fairing yang dipasarkan di Indonesia mulai tahun 1996 – 1998. Motor ini masuk dibawa masuk ke Indonesia secara CBU oleh PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia.
Yamaha TZM mengusung mesin 2 tak berkapasitas 147 cc dengan satu silinder dan berpendingin cairan. Mesin motor ini mampu menghasilkan tenaga sampai 35,3 dk pada 10.500 rpm dan torsi maksimum 25 Nm pada 9.500 rpm.
Mesin Yamaha TZM 150 juga telah mengusung teknologi paling canggih di jamannya, yakni Yamaha Power Valve System, teknologi ini mengatur buka tutup katup lubang buang secara elektronik, sehingga sisa gas buang dapat diolah kembali untuk menghasilkan power mesin.
TZM banyak menjadi pilihan pebalap nasional untuk terjun pada kejuaraan balap nasional, pada masa itu motor ini bersaing dengan Suzuki RGR 150, Kawasaki Ninja 150 dan Honda NSR 150.
Penjualan Yamaha TZM 150 cukup singkat di Indonesia, sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 1996, PT. YMKI menghentikan penjualan motor ini pada 1998 karena krisis moneter yang mendera Indonesia saat itu.
Yamaha Tiara
Yamaha Tiara merupakan motor konsep ayam jago modern dari Yamaha, setelah Yamaha Champ. Yamaha Tiara hadir dengan body yang keren di zamannya. Tampilan belakang motor ini memiliki kemiripan dengan body Yamaha F1ZR, namun pada bagian depan motor ini menggunakan stang jepit yang saat itu sedang trend.
Motor yang didatangkan secara CBU dari Malaysia pada medio tahun 2000 ini mengusung mesin 2 tak berkapasitas 120 cc yang cukup powerful. Mesin motor ini mampu menghasilkan tenaga sebesar 16,7 dk pada 7.500 rpm dan torsi maksimum 15,5 Nm pada 7.000 RPM.
Yamaha 125 Z
Jika RX King dikenal sebagai raja motor sport, maka Yamaha 125 Z merupakan raja motor bebek. Motor yang didatangkan secara CBU dari Malaysia pada medio 2000 hingga 2002 ini menjadi sensasi tersendiri pada saat itu.
Mengusung mesin 2 tak berkubikasi 124,3 cc berpendingin udara yang mampu menyemburkan tenaga maksimum 17,2 dk pada 8.000 rpm dan torsi maksimum 16,2 Nm pada 7.200 rpm yang dibagi dalam enam transmisi percepatan. Tidak heran motor ini juga laris manis sebagai motor balap pada tahun 2000an.
Bahkan hingga saat ini motor ini laris dicari pencinta motor 2 tak sebagai barang koleksi, dan harganya pun berkisar 50 jutaan ke atas.
Demikian daftar motor 2 tak Yamaha yang pernah menguasai pasar otomotif Indonesia.