Kategori
Pendidikan

Bunga Majemuk

Dalam dunia investasi atau penanaman modal, pengusaha harus berusaha mendapatkan modal awal dalam waktu cepat dan menghasilkan laba yang besar. Oleh karena itu, banyak sekali orang yang memilih menggunakan bunga majemuk dibandingkan dengan bunga tunggal. 

Sebab hasil dari bunga berbunga ini bisa lebih besar dalam jangka waktu tertentu.

Pengertian dari Bunga Majemuk

Bunga majemuk dikenal juga dengan nama bunga berbunga. Bunga majemuk ini bisa dihitung berdasarkan pokok awal, sekaligus semua bunga akumulasi dari periode sebelumnya pada pinjaman maupun deposito.

Jika dilihat dari sejarah, perkembangan bunga majemuk berawal dari Italia pada abad ketujuh belas. Bunga ini bisa meningkatkan pertumbuhan modal jauh lebih cepat dibandingkan dengan bunga tunggal.

Apalagi jika dilihat dari pertambahan tingkat bunga majemuk yang tergantung pada frekuensinya. Semakin bunga majemuk maka semakin tinggi pula jumlah periode bunga majemuk.

Dengan begitu, jumlah bunga majemuk yang didapatkan bisa sebesar 100.000.000 dengan ditambahkan 10% per tahun. Hal tersebut lebih kecil jika dibandingkan dengan bunga 100.000.000 yang akan digabungkan pada 5% untuk setengah tahun selama periode waktu yang sama.

Efek dari bunga majemuk juga sering disebut dengan keajaiban bunga majemuk. Karena bisa menciptakan pengembalian yang semakin positif berdasarkan jumlah modal awal.

Rumus dari Bunga Majemuk

Besaran Bunga Kumulatif yang diperoleh dari besaran Bunga yang ada per Bulan.

A = P ((1 + r)/n)nt

Keterangan :

A= nilai uang milik pribadi di masa depan
P= modal awal yang disetorkan.
r=besaran bagian bunga yang didapatkan dari investasi.
n= banyak periode dari bunga milik pribadi.
t= merupakan lama waktu yang dihabiskan dalam berinvestasi.

Contoh:

Anda menyerahkan 1.000 dollar ke bank dan membiarkannya selama 20 tahun. Nantinya, bank akan membayar bunga 5% dan dihitung setiap tahun. 

Tanpa melakukan apapun, Anda bisa memperoleh 2.653.30 dollar dalam 20 tahun. Bunga majemuk yang ada pada investasi akan bekerja dengan cara yang sama. 

Contohnya saja, Anda menyerahkan 1.000 dollar ke ETF secara hipotesis sehingga pengembalian tahunan sebesar 9%. Sesudah tahun pertama, investasi akan tumbuh menjadi 1.090 dollar. 

Walaupun keuntungannya sebesar $90 pasti tidak terlihat banyak, karena durasi investasi Anda bisa meningkatkan jumlahnya secara signifikan. 

Setelah 30 tahun, investasi Anda akan berkembang menjadi 13.267,68 dollar. Hal ini akan meningkat sebesar 12.267,68 dollar dari investasi awal sebesar 1.000 dollar.

Sementara itu, untuk Rumus Bunga Tunggalnya adalah sebagai berikut :

i = p x r

Keterangan:

i= Bunga
p= Jumlah Pokok
r= Suku Bunga

Untuk jumlah bunga yang ditambahkan ke pokok pinjaman merupakan tiap periode accrual setiap tahunnya. Oleh sebab itu, untuk menghitung jumlah bunga selama masa pinjaman bisa menggunakan rumus bunga tunggal di bawah ini.

i = p x r x t

Diketahui indikator t adalah durasi pinjaman dari rumus bunga tunggal. Dengan menghitung pinjaman yang dikeluarkan dari kas usaha dan investasi atas pemasukan uang dari bisnis Anda. 

Kelebihan dari Bunga Majemuk

Dibawah ini ada beberapa kelebihan bunga majemuk, yakni:

  1. Meningkatkan Investasi

Bunga majemuk mempunyai kemampuan untuk melipatgandakan modal awal, sehingga banyak orang yang tertarik untuk melakukan penanaman modal. 

Tenor yang biasanya diambil juga lebih panjang karena semakin lama ikut investasi, maka keuntungan akan semakin banyak dan hasil bunganya pun bertambah.

  1. Mengurangi Risiko Inflasi dan Penurunan Daya Beli

Dengan menggunakan bunga majemuk maka investor akan berlomba-lomba untuk menanamkan uang mereka. Hal inilah yang membuat uang yang berada di masyarakat berkurang sehingga dapat mengurangi inflasi. 

Dengan begitu, harga di pasar dapat dikontrol karena daya beli pada masyarakat masih tetap terjaga dan tak ada kenaikan harga.

  1. Menghapus Surat Utang dan Obligasi

Semua usaha pasti mempunyai utang untuk membantu jalannya operasional. Untuk bisa menutupi utang, perusahaan harus bisa memperoleh keuntungan. Salah satu caranya dengan ikut investasi menggunakan bunga majemuk.

Dengan adanya cara ini, perusahaan bisa memperoleh keuntungan dari bunga yang akan terus bertambah dan dapat dialokasikan untuk menutupi utang.

Kekurangan dari Bunga Majemuk

  1. Nilai Investasi Bisa Berubah

Apabila ingin menanam modal saat sedang terjadi inflasi inflasi, maka nilainya dapat berubah seiring dengan kebijakan yang akan diambil pemerintah guna melindungi sektor ekonomi.

  1. Pendapatan Dari Investasi Bisa Mengecil

Meskipun bunga majemuk mendatangkan keuntungan, namun masih ada pajak yang harus dibayarkan. Semakin besar penghasilan maka pajak yang harus diserahkan juga semakin banyak.

Untuk belajar materi lainnya, kini banyak aplikasi belajar online yang bisa diakses. Tapi sebelum pindah ke materi selanjutnya, yuk coba kerjakan contoh soal agar lebih paham!

Contoh Soal Bunga Majemuk

  • Soal 1

Perusahaan ABC berencana melakukan investasi. Catatan keuangan mereka akan memperlihatkan bahwa modal yang dimiliki sebesar 200.000.000. Rencananya mereka akan menanam modal sebesar 4,5 tahun. Nantinya investasi akan dikenakan bunga majemuk sebesar 4,5% setiap triwulan. Jadi berapakah nilai modal akhirnya nanti?

Diketahui:

Triwulan = 3 bulan
Dalam 1 tahun ada 4 triwulan
n = 4,5 x 4 = 18

Jadi nilai akhir modal perusahaan ABC adalah 612.879.275

  • Soal 2

Sesudah memperoleh undian berhadiah, Tono berencana untuk memasukkan uang sekitar 20 juta tersebut ke bank sebagai deposito berjangka 10 tahun. Besar bunga majemuk adalah 5% tiap tahun. Hitunglah besar bunga yang akan didapat Tono ketika akhir periode deposito!

Diketahui

Nt = 20.000.000
N = 10
I = 5% atau 0.05

Ditanya:

Jumlah In

Jawab:

Maka dari itu bunga majemuk yang diperoleh ketika tahun ke-10 sebesar 1.552.000

  • Soal 3

Pak Satria menginvestasikan uangnya sekitar 5 juta yang dikenakan bunga majemuk sebanyak 20% per tahun. Hitunglah berapa total investasi Pak Satria sesudah 6 tahun!

Diketahui:

M (modal awal) = 5.000.000
P (persentase suku bunga tiap tahun) = 20%
n (periode investasi) = 6

Ditanya:

MT (tabungan akhir)

Jawab:

Jadi besar dari tabungan akhir Pak Satria sesudah periode berakhir adalah sebesar 14.929.920

Dengan adanya perhitungan bunga majemuk diharapkan tingkat investasi dapat bertambah. Namun, bunga majemuk semacam ini akan tetap menguntungkan, investor pun harus tetap memperhatikan faktor lain, misalnya inflasi, yang akan mempengaruhi tingkat suku bunga.

Untuk dapat melakukan perencanaan yang lebih matang, Abda bisa menggunakan Kalkulator Finansial. Dengan adanya kalkulator finansial Anda dapat memperhitungkan keuntungan yang bisa didapatkan dari pengembangan dana yang dilakukan. 

Sebagai platform pengembangan dana yang optimal dengan bunga sampai 16% per tahun Anda dapat memulainya hanya dengan Rp. 100 ribu saja.

Bagi Anda yang berencana mengajukan pinjaman maupun berinvestasi tentunya harus mengetahui terkait penghitungan bunga majemuk. Dengan begini, Anda bisa mempunyai gambaran seberapa besar angsuran dan besaran bunga yang akan menjadi tanggungan. 

Pastikanlah penghasilan Anda dapat mengimbangi besaran angsuran dan bunga. Jika jumlah tagihan lebih besar tentu akan kerepotan dalam melunasi nantinya.

Itulah materi tentang Bunga Majemuk, semoga bermanfaat ya! Untuk mempelajari materi lainnya, bisa simak di mejakelas.com ya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *