Kategori
Umum

Edelweis Gunung Lawu

Gunung Lawu merupakan salah satu dari 7 gunung di Indonesia yang memiliki taman bunga edelweis yang cantik. Gunung Lawu menyimpan pesona taman edelweis ini jauh di dalam hutan. Jadi, tidak semua orang bisa melihat kecantikan bunga edelweis saat musim mekar.

Untuk bisa melihat bunga edelweis mekar bersamaan, kamu harus ke taman edelweis. Taman edelweis ini hanya bisa kamu jumpai saat mendaki gunung Lawu via Tambak dan Candi Ceto. Untuk mendapatkan pemandangan taman bunga yang mempesona, kami menyarankan untuk mendaki di bulan Juni-Agustus. Karena pada bulan tersebut, bunga edelweis mekar secara bersamaan.

Dan apabila kamu beruntung, kamu dapat melihat bunga edelweis langka, yaitu edelweis ungu maskot gunung Lawu. Mulai tertarik dengan taman bunga edelweis gunung Lawu? Melalui artikel ini, kami akan bongkar semua rahasia edelweis gunung Lawu. Yuk, lanjut baca.

Bunga Edelweis

Bunga edelweis gunung Lawu
Foto bunga edelweis

Bunga edelweiss (Anaphalis javanica) merupakan tanaman bunga yang tumbuh di kawasan pegunungan tinggi di Indonesia. Masyarakat di sekitar gunung sering menyebut bunga Anaphalis javanica dengan sebutan bunga Senduro, bunga abadi dan Edelweiss Jawa. Hal ini karena ada kemiripan bunga Anaphalis javanica dengan bunga Leontopodium nivale (Edelweiss) yang ada di pegunungan Alpen.

Secara turun-temurun, bunga edelweis dipercaya dapat dipakai untuk mengobati sakit perut dan penyakit yang mengganggu pernafasan. Beberapa orang juga menggunakannya untuk kegiatan spiritual.

Dulu jumlah edelweis sangat banyak sekali. Hampir semua gunung yang memiliki ketinggian 2.000-3.500 mdpl memiliki taman bunga edelweis. Namun, karena ulah manusia serakah, kini bunga edelweis telah menjadi tanaman langka. Bahkan pemerintah sampai menerbitkan UU no. 5, 1990, pasal 33 ayat 1 dan 2, untuk perlindungan tanaman edelweis.

Hingga saat ini, hanya ada 7 gunung di Indonesia yang masih memiliki tanaman edelweis. Dan 7 gunung itulah wilayah konservasi & pelestarian bunga edelweis. Berikut 7 gunung di Indonesia yang masih memiliki taman bunga edelweis:

  1. Gunung Papandayan.
  2. Gunung Gede.
  3. Gunung Pangrango.
  4. Gunung Merbabu.
  5. Gunung Lawu.
  6. Gunung Ciremai.
  7. Gunung Sindoro.

Catatan: Dulu, bunga edelweis juga tumbuh di gunung Semeru. Tapi, akibat ulah pendaki yang tamak dalam mengambil bunga edelweis secara ilegal, kini bunga edelweis di Semeru telah punah.

Selain ketujuh gunung tersebut, ada juga wilayah pelestarian edelweiss di tempat lain. Misalnya, di wilayah Bromo, Jawa Timur dan Karangasem, Bali. Semoga upaya pelestarian edelweis menjadi solusi untuk menyelamatkan populasi Anaphalis javanica.

Bunga Edelweis Ungu Gunung Lawu

Bunga Edelweis Ungu Gunung Lawu

Pada ulasan sebelumnya, kami telah menjelaskan bahwa gunung Lawu memiliki taman bunga edelweis. Ternyata, taman bunga edelweis di gunung Lawu bukan taman bunga biasa. Karena di taman bunga tersebut terdapat bunga edelweis warna putih, kuning, merah muda dan ungu.

Edelweis ungu? Ini bunga beneran ada?

Jawaban singkatnya “Ada”. Edelweis ungu adalah bunga edelweis langka, dan hanya ada di gunung Lawu. Lokasinya ada di area pos 5 taman edelweis. Kamu dapat mencapai taman edelweis melalui jalur pendakian gunung Lawu via Tambak.

Catatan: Bunga edelweis ungu adalah bunga edelweis yang memiliki kelopak bunga & mahkota bunga dengan warna dominan ungu. Bunga ini sering dipakai oleh masyarakat Lawu untuk upacara ritual atau kegiatan spiritual. Akan tetapi, saat ini keberadaan edelweis ungu semakin sulit untuk ditemukan.

Jalur Pendakian Menuju Taman Bunga Edelweis Ungu di Gunung Lawu

Sumber gambar: https://napaktilas.net.

Dulu gunung Lawu memiliki banyak tanaman edelweis. Beberapa diantaranya terletak di area puncak Hargo Dalem, area sekitar warung mbok Yem, area pasar Dieng & sekitar Gupakan Menjangan. Saking banyaknya, sampai membentuk taman edelweis yang indah. Akan tetapi, kini populasi tanaman edelweis telah berkurang di area puncak.

Jikalau ada, tanaman edelweiss tidak membentuk taman, dan tumbuhnya saling berjauhan. Saat musim berbunga, juga sudah tidak serempak. Inilah hasil dari perilaku tamak manusia yang mengambil bunga edelweis secara ilegal. Sangat disayangkan, bukan?

Untungnya, masih ada 1 lokasi taman edelweis yang selamat dari tangan jahil manusia. Lokasi taman edelweis ini berada di atas area pos 5 (suket kuning) sebelum sunset camp. Pendaki dapat sampai ke area ini jika mendaki gunung Lawu melalui jalur Tambak.

Jalur Tambak merupakan salah satu dari 5 jalur pendakian gunung Lawu yang sudah dikelola secara resmi Disparpora & Gentapala Karanganyar. Sekarang fasilitas pendakian melalui jalur Tambak sudah lengkap. Ada basecamp, ada tim SAR, mushola, area MCK, hingga warung makan. Hanya dengan biaya registrasi sebesar Rp20.000, kamu sudah bisa mengeksplorasi jalur pendakian gunung lawu via Tambak.

Lokasi basecamp pendakian Lawu via Tambak berada di dusun Tambak, Berjo, Ngargoyoso, Karanganyar. Dahulu, jalur pendakian gunung Lawu via Tambak ini hanya dipakai oleh abdi keraton dan penduduk sekitar yang ingin ke puncak Lawu. Sekarang, jalur Tambak sudah dikelola secara resmi oleh Disparpora, Karanganyar yang bekerjasama dengan Gentapala (Generasi Tambak Pecinta Alam).

Untuk bisa mencapai taman edelweis via jalur Tambak, kamu perlu menempuh perjalanan yang lumayan berat.

  • Pertama, kamu perlu mendaki dari basecamp hingga area pos 5. Jarak tempuhnya sekitar 7,1 km. Jika fisik kamu bagus, kamu dapat mencapai taman edelweis dalam waktu 9 jam perjalanan dari basecamp Tambak.
  • Kedua, kamu perlu menerobos hutan lebat dan rimbun yang hanya memiliki jalan setapak. Tidak seperti jalur pendakian gunung Lawu via Cemoro Sewu yang punya jalan lebar. Jalur Tambak identik dengan jalan setapak yang sempit dengan vegetasi yang masih rapat. Jadi, jalur pendakian lebih berat, terlebih saat musim hujan.
  • Ketiga, kamu perlu mendaki saat musim edelweis mekar. Tepatnya, setelah penghujung musim hujan. Karena setelah musim hujan selesai, kuncup bunga edelweis akan mulai bermekaran. Waktunya tidak tentu, biasanya sekitar bulan Juni-Agustus.

Jika kamu ke taman edelweis saat berbunga, kamu dapat melihat bunga edelweis warna putih, kuning, merah muda hingga ungu. Semua bunga edelweis tersebut kadang mekar secara bersamaan. Indah sekali.

Edelweis Ungu Gunung Lawu itu Cantik, Tapi Nggak Boleh di Bawa Pulang

Bunga edelweis gunung Lawu merupakan bunga yang cantik. Konon bunga ini sudah terkenal sejak 200 tahun yang lalu. Julukannya pun sama yaitu bunga abadi. Kok bisa? Karena dalam sekali berbunga, kelopak bunga edelweis tidak mudah rontok. Hal ini karena adanya hormon etilena dari edelweis yang mencegah kerontokan kelopak bunga.

Catatan: Ada rumor yang mengatakan bunga edelweis yang masih berada ditangkainya dapat bertahan hingga 10 tahun. Wow, ajaib!

Mau tahu keajaiban lainnya? Keajaiban lainnya dari edelweis adalah tanaman edelweis dapat tumbuh di tanah tandus. Dengan begitu, tanaman edelweis dapat hidup di area puncak gunung Lawu yang sulit air. Kenapa bisa begitu? Karena ada akar-akar serabut (mikoriza) yang bisa bersimbiosis mutualisme dengan bakteri tanah untuk menghasilkan unsur hara tanaman. Sudah bunganya abadi, sekarang tanamannya super strong. Keren banget, bukan? Jadi, pengen punya satu dirumah. Hehe.

STOP, nggak boleh. Menurut UU no. 5, 1990, pasal 33 ayat 1 dan 2, bunga edelweis merupakan bunga yang dilindungi. Barang siapa yang merusak ekosistem edelweiss atau mencuri bunganya, orang tersebut bisa dituntut ke pengadilan dengan hukuman 1-5 tahun penjara. Serem nggak tuh?

Dari pada ngambil, lebih baik kamu foto saja. Kalau orang yang kamu sayangi ingin edelweiss, ajak dia mendaki ke gunung Lawu. Mengambil edelweis, bukan solusi guys! Hehe. Mari jaga kelestarian edelweis bersama-sama. Biar anak-cucu nanti masih bisa melihat pesona edelweis gunung Lawu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *